Efisiensi Hemat Energi Lampu LED - Sebuah cara yang begitu sangat efisien saat ini dalam pencahayaan sebuah ruangan. Dengan perkiraan penghematan energi hingga 80-90% yang dibandingkan dengan cara pencahayaan tradisional dengan menggunakan bola lampu konvensional / pijar. Efisiensi ini memiliki arti bahwa sekitar 80% energi listrik diubah menjadi energi cahaya, kemudian yang sisanya sebesar 20% hilang atau berubah menjadi energi lainnya seperti halnya energi panas.

Apabila menggunakan pencahayaan akan lampu pijar/tradisonal hanya memiliki efisiensi energi 20% saja, kemudian yang 80% akan hilang seperti halnya energi panas. Untuk skenarionya bisa anda baca sebagai berkut:

Untuk penggunaan lampu pijar/tradisional serta membutuhkan tegangan misalkan saja Rp.1000.000, maka yang Rp 800.000 dari uang yang sudah anda keluarkan untuk memanaskan ruangan saja, tidak untuk penerangan. Kemudian apabila menggunakan pencahayaan lampu LED rumah yang memiliki efisiensi 80%, maka biaya akan listrik yang anda keluarkan sekitar RP.200.000, dan anda bisa menghemat biaya Rp.800.000.

Waktu kehidupan operasional yang panjang bertindak sebagai multiplicator dan membantu mencapai efisiensi energi bahkan lebih, terutama skala besar dan ketika berpikir dalam hal proyek infrastruktur perkotaan, seperti kota-kota, rel kereta api dan bandara.

Lampu LED merupakan salah satu bentuk inovasi dalam dunia penerangan sebagai salah satu lampu hemat energi. Lampu ini menggunakan energi hingga 80% jaul lebih rendah apabila dibandingkan dengan lampu konvensional di era 10 tahun yang lalu. Manfaat dari lampu ini juga terasa sangat begitu besar untuk bisa menekan pemanasan global serta bisa mengurangi emisi akan karbon di dunia. Rangkaian lamu ini berasal dari rangkaian sebuah semikonduktor, dan tidk dibuat dengan bahan baku karbon. Apabila jenis lampu ini sudah diterapkan atau digunakan di seluruh dunia, tentu energi listrik yang digunakan sebagai penerangn bisa jauh lebih hemat hingga 50%. kemudian untuk selisih emisi karbon yang dihasilkan bisa berkurang hingga 300 juta ton pertahunnya di dunia.